Lintang: 5.2816060
Bujur: 95.9773560
Situs/Bangunan Cagar Budaya Masjid Baitul Ala Lil Mujahidin yang lebih dikenal dengan Masjid Abu Beureueh didirikan pertama kali pada tahun 1950 atas prakarsa Teungku H. Muhammad Daud Beureueh (Abu Beureueh). Nama Masjid Baitul Ala Lil Mujahidin memiliki arti sendiri yaitu rumah paling tinggi bagi para pejuang. Secara keseluruhan bangunan masjid berdenah persegi dengan ukuran 44 x 41,4 m sedangkan ruang utama yang dipergunakan untuk shalat berukuran 25 x 25 m. Atap Msjid Baitul Ala Lilmujahidin ini berbentuk kubah yang terbuat dari sirap. Pada bagian bawah kubah yang berdenah persegi delapan terdapat hiasan berbentuk pucuk rebung yang mengelilingi dinding dasar kubah. Pada bagian dasar kubah ini juga terdapat empat buah kubah yang berukuran lebih kecil dan terbuat dari semen. Masjid Baitul Ala Lilmujahidin juga dilengkapi dua buah menara berdenah persegi dengan ukuran 5 x 5 m. menara ini terdiri dari 5 lantai dengan 3 selasar yang memiliki pintu dan jendela bangunan utama masjid. Lantai masjid di ruang utama ini terbuat dari marmer berwarna krem. Di ruang utama ini terdapat empat puluh tiang yang menopang kap dan atap masjid yang berbentuk kubah. Empat buah tiang utama yang berada pada bagian tengah berbentuk persegi berukuran 40 x 40 x 210 cm yang dilapisi marmer berwarna hijau lumut. Sedangkan 36 tiang lainnya berbentuk silinder dengan diameter 55 cm. Pada bagian atas tiang utama ini terdapat kaligrafi yang bertuliskan ayat-ayat suci Al-Quran. Masing-masing berada di bagian atas tiang yang bertuliskan Ayat Kursi, bagian timur dengan tulisan Surat Al Jumah : 1 11, dan pada tiap sisi baik bagian dalam dan luar bertuliskan Surat Al Mukminun : 1 “ 16. Pola hias yang mendominasi bagian atas tiang ini adalah motif boengong koendo. Pada dinidng masjid lebih tepatnya pada dinding sisi timur masjid mempunyai empat pasang jendela yang berukuran 140 x 150 cm. pada bagian kiri dan kanan jendela terdapat tiang semu yang memisahkan jendela yang satu dengan yang lain. Masing-masing jendela mempunyai lubang angin berbentuk trawang dengan mitif bungoeng koendo. Pada bagian atas lubang angin terdapat tiga buah lengkung yang berfungsi sebagai kanopi. Bentuk lengkung ini dibuat saling bersambung menghubungkan bagian atas dua jendela. Dua pasang pintu berukuran 2,50 x 1,50 cm masing-masing terdapat pada sisi utara dan selatan dinding masjid. Pada bagian kiri dan kanan pintu masing-masing terdapat tiga pasang jendela yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan jendela yang ada di sisi timur. Sementara itu, pada dinding masjid sisi barat juga terdapat sebuah pintu yang menghubungkan ke dua ruang lain yang berada di belakang mihrab. Ruang ini dipakai sebagai sekretariat pengurus masjid. Dinding sisi barat ini juga mempunyai empat pasang jendela dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan jendela yang ada di sisi lainnya. Mihrab masjid berada pada dinding sisi barat yang dibuat agak menjorok ke dalam dengan ukuran 6 x 4 m. Pada bagian tengah masjid terdapat sebuah mimbar yang berbentuk seperti trapesium. Mimbar ini terbuat dari kayu berukuran 120 x 21,5 cm yang menghubungkan ruang utama masjid dengan ruang sekretaiat pengurus masjid. Pada bagian pintu terdapat sebuah lubang angin yang terbuat dari kayu dan berbentuk trawangan motif boengong koendo berukuran 68 x 120 cm. Di ruang sekretariat terdapat sebuah tangga yang berada pada dinding sisi barat. Tangga ini menghubungkan ruang sekretariat dengan ruang yang berada di lantai dua yang dahulu dipergunakan sebagai perpustakaan pribadi Teungku Syik Abu Daud Beureueh. Pada bagian sisi timur bangunan masjid terdapat serambi yang juga berfungsi sebagai pintu masuk utama. Serambi ini berdenah persegi panjang dengan ukuran 11 x 3,5 m. Serambi ini memiliki delapan tiang berbentuk silinder, berukuran tinggi 2,5 m dengan diameter 55 cm. Serambi ini juga memiliki dua buah tiang berbentuk persegi yang berukuran 40 x 40 x 250 cm. Pada bagian dasar tiang terdapat pelipit berbentuk belah rotan. Pada bagian atas tiang terdapat bentuk limas dengan ragam hias pelipit. Pintu masuk utama yang ada di serambi ini berukuran 9,20 m yang terdiri dari tiga pintu berbentuk lengkung tanpa daun pintu. Pada bagian atas pintu masuk ini terdapat lubang angin yang memiliki hiasan berbentuk kaligrafi Arab yang masing-masing berbunyi Bismillaahirrahmaanirrahiim, Laa ilaaha illallaah, dan Allahu akbar. Bagian atas serambi berbentuk anak tangga bersusun empat dengan kubah pada bagian puncaknya. Pada bagian ujung trap anak tangga terdapat artefik setinggi 50 cm. Sebuah bentuk seperti pagar keliling setinggi 50 cm juga terdapat pada tiap dinding anak tangga. Pagar ini berbentuk sulur dengan pucuk berbentuk kubah. Sementara itu, pada bagian bawah kubah terdapat tiga bentuk medalion bertuliskan huruf Arab. Dua buah medalion berbentuk seperti kendi dan berada pada sisi kiri dan kanan. Medalion berukuran lebih besar ini berbentuk lingkaran dengan kubah pada bagian atasnya dan bertuliskan Masjid Baitul Ala Lilmujahidin.